Berlari

Berlari
Berlarilah seperti kuda, semangaaat!

Selasa, 29 Juli 2014

AKHIR YANG INDAH (KESAN DAN PESAN)

KESAN SELAMA MENGIKUTI PERKULIAHAN TEKNOLOGI INFORMASI



         Terus terang perkuliah di semester dua ini sangat berat bagi saya seorang guru Bimbingan dan Konseling yang tinggal di Kota Bandung. Dengan jarak yang cukup jauh, mengendarai kendaraan sendiri, tugas-tugas yang banyak dari setiap dosen sudah merupakan tantangan berat bagi saya, termasuk mata kuliah Teknologi Informasi yang diampu oleh dosen kami Bapak Dr. H. Hudiana Hernawan, MS. Khusus untuk mata kuliah TI ini sungguh tantangan yang "menggairahkan" dan "menegangkan". Bagaimana tidak? tugas posting tiap minggu gitu lho!! Kalau saja tugas ini hanya dari perkuliahan TI mungkin tidak terlalu jadi masalah, tapi perkuliahan lainpun 'berlomba' memberi "bonus" tugas-tugas yang tidak kalah banyak dan susahnya, belum lagi tugas sebagai guru, pokoknya hadeueueuhhh!!!!
               Ketika saya memutuskan kuliah di luar kota Bandung, saya mempunyai harapan yang salah yaitu, "mudah-mudahan kuliahnya 'mudah' dan bisa 'diatur'." ternyata saya salaaaah besaaar!!! Awalnya saya merasa "terjerumus" dalam kebingungan yang tiada tara. Selama ini saya hanya menggunakan komputer seperlunya untuk pekerjaan yang sifatnya administratif, itupun lebih banyak oleh petugas lain. Tetapi semakin lama saya bertahan dan melaksanakan tugas-tugas (walaupun dengan tertatih-tatih), saya merasakan keasyikan tersendiri. Saya merasa "terjerumus" dalam kubangan ilmu baru bagi saya. Dan saya menatap ke depan, kelak kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah dapat memanfaatkan Teknologi Informasi ini lebih banyak lagi, jika guru-guru BK melek teknologi.
                 Pesan saya khususnya untuk yang terhormat Bapak Dosen, tapi mohon maaf ya Paak....Bagaimana kalau menyampaikan materi perkuliahannya lebih perlahan karena tidak semua mahasiswa dapat menangkap materi yang bapak sampaikan secepat Bapak menyampaikan materi tersebut. Contoh nyatanya saya he he he. Mungkin karena faktor usia juga ya, jadi "loading"nya dah agak "lemot". Materi yang Bapak sampaikan sangat banyak manfaatnya. Saya saja merasa menjadi begitu banyak tahu tentang TI dibandingkan sebelumnya. Walaupun begitu, saya sangat mengerti keterbatasan waktu perkuliahan yang hanya 14 pertemuan sementara materi yang harus Bapak sampaikan begitu banyak. Banyak sekali software yang Bapak bagikan secara gratis kepada kami (walaupun saya masih gagap dalam memanfaatkannya, masih harus dipandu teman-teman terutama bapak-bapak yang lebih "canggih"). Terima kasih Bapak atas ilmunya, semoga berkah dan membawa Bapak menjadi calon ahli Surga. Aamiin................
                     Demikian kesan dan pesan saya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan.
Wassalam.............

Enung Kartini
Kelas B/Angkatan 8
Alamat : Batukarang Cipta Pesona Blok A No. 1 Jln. Cipamokolan-Rancasari Bandung.
                 

E-LEARNING






E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses pembelajaran yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan internet. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik hadir di kelas. Pembelajar bisa berada di Bandung, sementara instruktur dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real time ataupun off-line dan archieved.E-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia dan koneksi internet.E-learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-learning disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli dibidangnya masing-masing, diantaranya adalah :(1) Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari materi pelatihan, (2) Instructional Designer (ID) yang mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari, (3)Graphic Designer (GD), mengubah materi teks menjadi grafis dengan gambar, warna dan layout yang enak dipandang, (4) Ahli bidang Learning Management System (LMS), mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.

Syarat-syarat E-learning
a. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini internet.
b. Tersedinya dukungan layanan belajar yang dapapt dimanfaatkan oleh peserta belajar.
c. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapapt membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
d. Adanya lembaga penyelenggara/pengelola kegiatan e-learning.
e. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap komputer dan internet.
f. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar.
g. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan dan perkembangan belajar peserta belajar.
h. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.


Keunggulan E-Learning
Dibawah ini adalah beberapa keunggula e-learning :
a. Penghematan biaya
b. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja selama terhubung dengan inernet.
c. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan mereka.
d. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal dari guru, baik dalam hal keilmuannya maupun kepribadiannya.
e. Efektivitas. e-learning lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional.
f. Kecepatan. Distribusi materi pelajaran lebih cepat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet.

Kendala-kendala e-learning
Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning yaitu :
a. Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.
b. Budaya. Pemanfaatan e-learning memerlukan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.
c. Teknologi dan infrastruktur.E-learning memerlukan perangkat komputer, jaringan handal dan teknologi yang tepat.
d. Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk berpusat pada pembelajar.

Kekurangan E-learning
Adapun yang menajdi kekurangan dari penyelenggaraan e-learning adalah :
1. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
2. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat pelaksanaan e-learning.
3. Kehadiran guru sebagai mahluk yang bisa berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.
4. Kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta.

Demikianlah tulisan mengenai pengertian e-learning serta kekuranga dan keunggulannya. Memperhatikan kekurangan dan keunggulan e-learning perlu kiranya kita mengambil sikap yang bijaksana dalam penggunaannya agar tidak merugikan aspek sosial maupun psikologis pembelajar, mengingat peran guru tetap diperlukan sebagi pembimbing agar teknologi berguna secara tetap dan bermanfaat.

Senin, 28 Juli 2014

DIGITAL BOOK


Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang berisikan teks atau gambar, buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berbentuk teks atau gambar.Di Era digital seperti sekarang ini, buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku kertas, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. E-book adalah buku yang dipublikasikan dalam format digital berisi tulisan, gambar yang dapat dibaca melaui perangkat komputer atau perangkat digital lainnya. E-Book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. E-Book mampu mengintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Setidaknya kelebihan inilah yang menjadikan E-Book mulai digemari.

Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg, dot lit dan html. Masing-masing format me

miliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.

Kelebihan buku digital
1. E-book lebih praktis dan mudah dibawa. E-book adalah buku digital sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam bentuk fisik.
2.   E-book ramah lingkungan. E-book tidak memerlukan penebangan pohon karena tidak dicetak dikertas, sehingga pohon bisa terjaga kelestariannya.
3.   E-book tahan lama. E-book tidak akan lapuk, menguning atau rusak termakan usia, selama menyimpan dengan baik di komputer dan menggunakan software anti virus.
4.  E-book lebih simpel. Kita tak butuh lagi tas besar untuk membawa buku kemanapun kita pergi, cukup memiliki e-book readers untuk menyimpan dan membawanya kemanpun.
5.  E-book lebih murah. E-book tidak perlu proses pencetakan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, bahkan untuk memperbanyakpun cukup dengan mengcopy.
6. E-book lebih portable. Dimanapun dan kapanpun kita bisa membaca e-book selama ada laptop, tablet atau hand phone.

Jenis format buku digital
Berikut ini beberapa format yang tersedia untuk buku dalam format digital
   a. AZW (Amazon World) Sebuah format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI yang kadang-kadang dengan atau tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM). DRM pada format ini dikhsuskan untuk Kindle Amazon.
     b. EPUB (Electronic Publication). Format terbuka didefinisikan oleh forum OPen digital book dari International Digital Publishing Forum (idpf).
    c. KF8 (Format Kindle Fire) dari Amazon. Hal ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital Right Management (DRM) milik Amazon.
    d. MOBI (format MobiPocket), ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri. MobiPocket tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
    e. PDB (Palm file database). Pada umumnya digunakan untuk buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
   f. PDF (Portable Document Format), yang diciptakan oleh Adobe untuk produk Acrobat mereka. Format ini secara tidak langsunng merupakan format yang digunakan untuk pertukaran dokumen. dukungan perangkat lunak untuk format.
   g. PRC (Palm Resource File), sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
     h. HTML (Hyper Text Markup Language) adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks yang didistribusikan dalam format ini.
    i. CHM (Compresser HTML), sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
      j. XHTML. Versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan aturan konstruksi XML. ini adalah format standar untuk data epub.
     k. XML. Tujuan umum markup language untuk pertukaran data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS feed meskipun beberapa format lain yang telah ditetapkan.

Berdasarkan jenisnya E-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping cakra padat (compact disk) dengan kapasitas sekitar 700MB, DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada microsoft Encarta dan Enclyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.



             penyaji.

Kamis, 24 Juli 2014

M-LEARNING

Kemajuan dalam teknologi  lerberdampak pada seluruh aspek kehidupan, termasuk pada bidang pendidikan. Salah satu produk teknologi informasi dan komunikasi yang kita kenal luas adalah Phone cell atau yang lebih dikenal di masyarakat kita dengan sebutan Hand Phone (telepon genggam). Pada perkembangnya saat ini, HP tidak hanya sekedar alat komunikasi biasa tetapi dapat dimanfaatkan sebagai media belajar. 

Mobile Learning merupakan bagian dari pembelajaran elektroisnik atau lebih dikenal dengan e-learning. Tujuan program mobile learning yaitu untuk mempermudah belajar siswa dimanapun dan kapanpun. Karena memiliki karakteristik yang praktis dibawa kemanapun.
Konsep Dasar
Mobile learning (m-learning) adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi perangkat mobile. Dalam hal ini perangkat tersebut dapat berupa PDA, telepon seluler, laptop, tablet PC, dan sebagainya. Dengan mobile learning, penggunga dapat mengakses konten pembelajaran di mana saja dan kapan saja, tanpa harus mengunjungi suatu tempat tertentu pada waktu tertentu. M-learning merupakan bagian dari e-learning yang merupakan konsep belajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi telekomunikasi dan informasi

Tujuan dari pengembangan mobile learning :
-  proses belajar sepanjang waktu (long life learning), 
-  siswa/mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, 
-  menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak.

Terdapat tiga fungsi Mobile Learning dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplement (tambahan) yang sifatnya pilihan (opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
1. Suplemen (tambahan). Mobile Learning berfungsi sebagai suplement (tambahan), yaitu peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi Mobile Learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi Mobile Learning. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen (pelengkap). Mobile Learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), yaitu materinya diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Di sini berarti materi Mobile Learning diprogramkan untuk menjadi materi reinfircement (penguatan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegaiatan pembelajaran konvensonal.
3. Substitusi (pengganti). Beberapa perguruan tinggi di negar-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiata pembelajaran kepada para peserta didik/siswanya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas sehari-hari peserta didik.



Rabu, 16 Juli 2014

Multimedia dalam Bimbingan dan Konseling


       Bimbingan dan Koseling adalah bagian integral dalam dunia pendidikan. Keberadaannya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami diri dan lingkungannya, sehingga mereka mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya secara mandiri. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut tentu seorang guru BK dituntut untuk berpengetahuan luas, berketrerampilan banyak dan bersikap profesional. Salah satu pengetahuan dan ketrampilan yang semestinya dimiliki oleh seorang guru BK adalah berkenaa dengan teknologi. Hal ini sejalan dengan perkembangannya yang semakin pesat dan luas. 

       Sebagaimana dalam proses pembelajaran secara umum, guru dituntut memiliki kemampuan memanfaatkan media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dengan memanfaatkan multimedia (sebagai salah satu hasil teknologi), guru BK tidak lagi hanya mengandalkan kemampuan bercerita dalam menyampaikan layanan yang terkesan jadul dan dapat menimbulkan rasa bosan serta menjadi kurang menarik.

       Mengapa multimedia menjadi begitu penting dalam proses belajar siswa? Sebagaimana hasil pengamatan Computer Technologi  Research (CTR) terhadap kemampuan manusia dalam menerima dan mengingat informasi yang disimaknya, ternyata manusia hanya mampu mengingat 20 % dari apa yang dia lihat, dan hanya mampu mengingat 30% dari yang dia dengar. Adapun melalui multimedia manusia akan mampu mengingat 50% dari apa yang dia lihat da dengar, bahkan mampu mengingat hingga 80% dari apa yang dia lihat, dengar dan berinteraksi pada saat momen tersebut berlangsung.

       Hampir semua jenis media hasil teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan dalam kegiatan layanan Bimbingan dan konseling. Melalui internet siswa dibawah bimbingan guru BK dapat mengakses begitu banyak informasi. Misalnya saja informasi mengenai sekolah lanjutan atau jenis-jenis pekerjaan yang ada di lapangan. Kegiatan seperti ini sejalan dengan program Bimbingan dan Konseling, khususnya dalam pemberian layanan informasi.

       Selain melalui internet, sebetulnya komputernya itu sendiri memberi banyak keuntungan sebagai media bimbingan dan konseling, seperti yang dinyatakan oleh ahli bernama Baggerly di bawah ini :
1. Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik.
2. Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa.
3. Konselor (guru BK) akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan.
4. Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email.
5. Tidak akan memunculkan kebosanan.
6. Dapat ditemukan silabus, kurikulumdan lain sebagainya melalui web site.
7. Terdapat pengaturan yang baik.



       Selain penggunaan internet dan komputer seperti yang telah dikemukakan di atas, dapat dipergunakan pula software seperti mocrosoft power point. Software ini dapat membantu guru BK dalam menyampaikan materi bimbingan secara lebih interaktif. Guru BK dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan dengan mempergunakan imajinasinya agar materi layanannya  tidak membosankan. Program software power point memberikan kesempatan bagi konselor untuk memberikan sentuhan-sentuhan seni dalam materi layanan informasi. Melalui program ini, yang ditayangkan tidak saja tulisan-tulisan yang mungkin sangat membosankan, tetapi dapat juga ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara yang menarik yang tersedia dalam program power point. Melalui fasilitas ini, konselor memasukan gambar-gambar diluar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih optimal.

       Media lain yang dapat digunakan dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di kelas antara lain adalah VCD/DVD player. Peralatan ini sering kalli digunakan oleh guru BK untuk menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-prilaku yang tampak pada tayangan tersebut dipergunakan oleh guru BK untuk merubah perilaku klien (siswa) yang tidak diinginkan.

       Disamping mempunyai kelebihan, media teknologi informasi dan komunikasi sebagai media untuk kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling, juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah terkait dengan penggunaan media dalam Bimbingan dan Konseling , sasaran pengguna sering kali disamakan. Walaupun ragan media sudah bermacam-macam, tetapi media ini sering kali masih belum bisa menyentuh sisi afektif seseorang.  Dalam Bimbingan dan Konseling dikenal istilah empati. Pengguna media, sering kali pula akan "menghilangkan" empati konselor, jika konselor mempergunkan media sebagai alat bantu utama.
      Siswa datang ke ruang konseling, tidak selalu membutuhkan informasi dari internet atau komputer,bahkan ada kemungkinan siswa datang ke ruang konseling juga tidak membutuhkan bantuan dari guru BK secara langsung melalui proses konseling. tetapi adakalanya siswa datang ke ruang konseling hanya ingin mendapatkan senyuman dari guru BK atau penerimaan tanpa syarat dari guru BK.

       Sebagai benda mati, Peralatan teknologi yang ada saat ini hanya bisa bermanfaat jika dimanfaatkan oleh mereka yang memahami penggunaan masing-masing alat tersebut.

        Memperhatikan kelebihan dan kekurangan media teknologi informasi dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling, maka dapat disimpulakan sebagai berikut:
1. Media Bimbingan dan Konseling saat ini telah berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat.
2. Media bimbingan dan konseling seperti internet akan menyediakan data atau informasi yang akurat bagi siswa.
3. Hubungan konseling memerlukan empati, sehingga penggunaan media sebaiknya terbatas pada usaha memperoleh data dan informasi saja.
4. Untuk mempergunakan media bimbingan dan konseling perlu diperhatikan budaya yang dimiliki oleh siswa, sehingga pemilihan media bimbingan dan konseling akan efektif.
5. Perlu pelatihan atau peningkatan kompetensi guru BK dalam menguasai teknologi informasi.

Senin, 07 Juli 2014

Macromedia FreeHand MX



Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini banyak tersedia software yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan. Software-software tersebut menunjang kemudahan dalam bidang pendidikan tertentu. Salah satunya adalah software yang dapat digunakan dalam pendidikan seni terutama seni grafis. Software yang dimaksud adalah Macromedia FreeHand MX. Macromedia FreeHand adalah aplikasi komputer untuk membuat grafis vektor 2 dimensi (penggunaan lambang geometris seperti titik, garis, lengkung dan poligon untuk mempresentasikan gambar, dikenal dengan pemodelan geometris)
 Sebagai sebuah aplikasi yang fleksibel, FreeHand sering digunakan untuk pembuatan sistem layout halaman, pembuatan dan pengeditan grafik vektor untuk printing dan web. Software ini biasa digunakan oleh para designer untuk mendesain logo baik perusahaan maupun kelompok dan perorangan (mahasiswa jurusan desain grafis/DKV). Software ini juga bisa digunakan untuk membuat setting brosur, kartu nama, undangan yang dipadukan antara gambar yang besifat garis dan bitmap (image). 

Cara Kerja dengan FreeHand MX 
Inilah tampilan pertama yang muncul ketika kita menjalankan FreeHand MX

Area Kerja
Inilah gambar tampilan halaman aplikasi Macromedia FreeHand MX dengan pembagian dan fungsi masing-masing


Jika Program sudah terbuka, seperti aplikasi lainnya kita harus membuat lembar kerja baru dengan klik pada menubar File > New atau dengan Shortcut keyboard Ctrl + N seperti gambar di bawah ini


Setelah itu akan muncul halaman baru dimana terdapat area kerja yang nanti menjadi tempat kita bekerja seperti pada gambar di bawah ini.


Pada dasarnya ukuran unit default pada Macromedia FreeHand adalah satuan point, untuk itu kita perlu merubah satuan point tersebut dengan satuan yang mudah kita menegrti yang nantinya kita terapkan pada obyek-obyek yang kita pakai. Misalnya satuan milimeter atau centimeter, untuk merubahnya kita cukup klik panel yang terdapat dibagian bawah tampilan. Seperti pada gambar dibawah ini.


Jika  tahap di atas sudah kita lakukan, tahap berikutnya adalah mengatur ukuran halaman yang nantinya menjadi area output jika kita ingin print hasil kerja kita di macromedia FreeHand. Untuk mengetahui ukuran area kertas yanng sudah ada, kita cukup klik panel Document yang terdapat di sebelah kanan atas tampilan seperti gambar di bawah ini.


Jika panel document tidak muncul pada tampilan, kita bisa mengaktifkannya dengan klik menubar Windows > Document seperti gambar di bawah ini.


Setelah tahapan tersebut kita laui, maka barulah kita dapat memulai proses pembuatan sebuah desain.

Kamis, 03 Juli 2014

CERITA KECILKU

Tanpa maksud menyombongkan diri saya menulis cerita ini. Saya hanya ingin berbagi pengalaman dengan harapan pembaca dapat juga mengalami apa yang saya alami ini. Pengalaman ini bisa dialami oleh siapa saja asal punya kemauan dan sedikit usaha untuk mencapainya.

Saya terlahir dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang sangat minim. Walau demikian kehidupan saya sejak kecil terasa begitu indah, ini bukan karena terlimpahi harta benda yang sifatnya materi, tapi sungguh saya kaya dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tua saya. Saya anak perempuan satu-satunya dalam keluarga. Kadang-kadang terlalu dilindungi, dikhawatirkan dan dibanggakan oleh orang tua terutama ibu saya. Kepada siapapun yang beliau temui saya adalah yang dibanggakan. Saya rasakan itu. Kadang saya jadi risi mendengarnya. Semakin besar saya semakin tidak suka dengan kebiasaan ibu saya itu, saya malu. Saya tahu lebih banyak anak-anak lain yang bisa lebih membanggakan dari pada saya..
Namun semakin dewasa saya merasa sikap orang tua seperti itu membentuk saya menjadi pribadi yang tidak minder dengan kekurangan diri. Saya mempunyai kepercayaan diri untuk selalu mempelajari yang ingin saya tahu atau kuasai.

Sejak kecil saya senang mencoba segala sesuatu yang menarik minat saya. Ketika saya masih duduk di SD nenek adalah seorang penjahit pakaian. Saya adalah cucu yang paling sering menemani nenek menjahit. Aku selalu ingin mencoba, maka ketika nenek menyuruhku membantu beliau untuk memasang kancing baju  slangganannya, saya senang sekali, ini berarti saya diajari nenek bagaimana cara memasang kancing. Hari itu saya mendapat ilmu baru dari nenek, memasang kancing baru. Karena saya yang selalu ada dekat nenek maka tidak sulit bagi nenek untuk mengirimkan pakaian lengganannya yang sudah selesai nenek jahit. Saya adalah kurir beliau, saya lupa apakah saat itu dibayar atau tidak. Yang jelas saya senang karena bisa pergi agak jauh dari rumah dan ini berarti saya bisa main bertemu banyak orang di jalan yang biasanya menyapaku dengan ramah (mungkin ini akibat cerita-cerita ibu tentang saya). Saat itu dibandingkan anak-anak seusiaku aku yang paling tahu letak-letak tempat di kampungku. Entah karena saya ini cucu yang selalu dekat dengan nenek atau karena saya termasuk rajin membantu beliau atau karena energi yang berlebih sehingga selalu siap membantu nenek, saya jadi paling disayang sama nenek. Setiap selesai panen sayuran di kebun nenek, saya selalu diajak ke Pasar Baru Bandung (saat itu satu-satunya tempat belanja paling keren terutama untuk kami orang gunung) dan ini tidak terjadi pada cucu nenek yang lain. Padahal cucu nenek banyak. Saya memang paling "nakal". Keterampilan nenek tidak hanya menjahit pakaian dan bertani tapi nenek juga pandai merajut (crochet/hakken). Tentu saja saya tidak bisa hanya diam melihat nenek merajut, saya merasa harus bisa, supaya asyiik bersama. Saya meminta nenek untuk mengajari saya merajut. Ibu saya bilang saya ini "calakan" (mudah belajar dalam bahasa Sunda). Alhamdulillah akhirnya saya bisa merajut jenis crochet, jenis lain knitting saya pelajari setelah dewasa.

Ada cerita dibalik keterampilan saya dalam bidang merajut. Ketika saya sekolah di sekolah lanjutan atas, saya sekolah di SPG (Sekolah Pendidikan Guru) St. Angela. Disana saya mempunyai banyak teman dari etnis Tionghoa. Rata-rata mereka pandai berdagang, ada saja barang yang mereka bawa untuk dijual kepada teman-teman di sekolah. Saya berfikir, saya mau menjual apa ya? orang tua saya bukan pedagang beda dengan mereka yang orang tuanya rata-rata pedagang. Setelah lama berfikir akhirnya saya memutuskan akan menjual hasil rajutan yang berupa tempat pensil. Awalnya tidak berani menjual takut tidak aad yang membeli. Maka setelah selesai 1 tempat pensil saya gunakan sendiri dulu sebagai contoh.. Sengaja saya pamer-pamerkan pada teman dengan harapan mereka tertarik. benar saja akhirnya ada teman yang bertanya, dari mana tempat pensil itu. Inilah kesempatan saya untuk berpromosi dan memasarkan hasil karya saya itu. Akhirnya banyak teman yang memesan, saya tidak banyak uang untuk modal membeli benang, akhirnya minta benang pada nenek. Tapi nenek juga tidak selalu punya benang baru. Sering nenek malah memberikan baju hangat yang sudah nenek selesaikan bahkan ada yang sudah dipakai beliau untuk dibuka kembali, demi mendukung usaha saya, he he he...Ya Allah Rachmatilah nenek dan kakek hamba, ringankan siksa kuburnya, lapangkan dan terangilah kuburnya. Aamiin...(saat nulis ini saya nangis ingat nenek).

Dulu ketika saya remaja saya pernah memperhatikan kulit wajah ibu saya. bersih. Ini terjadi ketika ibu saya rajin ikut senam dengan ibu-ibu di kampung saya. Saat itu saya tidak tertarik dengan kegiatan SJK (Senam Kesegaran Jasmani) ibu-ibu kampung saya. Setelah saya menikah dan tinggal di sebuah perumahan, disana banyak ibu-ibu muda seusia saya yang mengajak saya untuk aktif di lingkungan sekitar, salah satu kegiatannya adalah senam untuk mengikuti perlombaan 17 Agustusan. Tetapi ternyata saya tidak berhenti sampai di waktu perlombaan, saya melanjutkan kegiatan senam ini dengan menjadi anggota sanggar senam. Kesukaan saya pada senam makin menjadi, selain di sanggar saya juga belajar secara autodidak di rumah untuk jenis senam lainnya yang tidak diberikan di sanggar. Biasanya saya membeli VCD tutorial senam di toko buku langganan. Saya praktekkan di rumah sampai saya benar-benar menguasai. Ketika di sanggar saya diskusikan dengan teman atau instruktur tentang senam yang saya pelajari itu.

Walaupun saya orangnya nalaktak dan senang mencoba sesuatu yang baru tapi terus terang tampil dimuka umum adalah sesuatu yang menakutkan bagi saya. Saya masih ingat ketika di SPG ada pelajaran bernyanyi ke depan kelas, Ya Allah...keringat saya mengucur deras, menggigil, bergetar dan suara yang keluar fals buangeeet!!!! (sampai sekarang saya tidak bisa bernyanyi). Sadar saya tidak bisa di tarik suaru maka saya mencari yang lain, saya suka menari, maka saya masuk ke ekstrakurikuler tari Bali. Selain di sekolah ekstrakurkluler tari Bali, di luar sekolah saya belajar tari Jaipongan. Untuk Jaipongan saya tidak punya guru banyak. Punya guru banyak bukan berarti saya banyak uang untuk membayar mereka, tapi justru sebaliknya karena saya tidak punya uang untuk les tari Jaipongan (ingat keluarga saya bukan keluarga banyak uang). Guru tari Jaipongan saya adalah teman-teman atau temannya teman yang saya minta sukarela ngajarin saya. Rata-rata mereka senang-senang saja saya manfaatkan he he he... Di SPG teman-teman dan guru hanya tahu kalau saya penari Bali. Ketika acara Natalan (Sekolah kami sekolah Katholik), semua siswa harus menampilkan kesenian yang mereka bisa, saat itu saya tidak lagi tari Bali tapi saya mencoba menampilkan Jaipongan hasil belajar kesana kemari dengan gratis. Hasilnya? Wooow saya senang sekali para guru memuji penampilan saya, mereka bilang 'bakat yang tersembunyi' mungkin karena mereka tidak tahu kapan saya latihan. Inilah hasil saya sering pulang telat ke rumah yang membuat Ibu saya khawatir (maafkan saya ya 'Ma).

Walaupun sudah berkeluarga hasrat saya belajar sesuatu tidak pernah padam. Alhamdulillah saya diberi  suami yang memberi peluang kepada saya untuk selalu berkembang dan belajar. Dia bilang yang penting tidak lupa tugas sebagai istri dan ibu. Ehm...tidak donk!!!

Ketika anak-anak semakin besar, mulai banyak  waktu luang bagi saya. Mereka sudah tidak nyaman lagi untuk selalu diantar jemput. Saya tidak memaksa walaupun bagi saya kegiatan antar jemput adalah waktunya untuk lebih dekat dan mendalami mereka secara pribadi. Untuk membuat waktu-waktu luang itu lebih berarti, diluar saya sebagai istri, ibu dan guru, saya mencoba menularkan kesenangan dan keterampilan yang sedikit ini untuk orang lain. Di sekolah saya membagikan hobby senam saya kepada teman-teman. Ini saya lakukan sejak saya masih bertugas di sebuah SMP di daerah selatan Bandung juga di lingkungan rumahku yang dulu. Alhamdulillah membuat sehat orang lain dan tentu saja insya Allah sayapun terasa tetap sehat. Keterampilan lain yang saya coba bagikan adalah merajut. Selain di lingkungan tempat tinggal ibuku di Lembang, terutama saudara-saudara saya, banyak siswa di sekolahku yang memanfaatkan waktu istirahat sekolah untuk belajar merajut di ruang BK (karena saya guru BK). Bahkan ada yang unik, teman guru BK saya yang laki-laki belajar juga merajut, padahal selama ini kegiatan merajut identik dengan perempuan. Saya juga pernah memberikan pelatihan merajut di sebuah yayasan pendidikan di Bandung Timur, ah menyenangkan berbagi dengan banyak orang. Ketika saya sering renang dengan seorang teman yang mempunyai peristirahatan di Garut, saya juga mengadakan kegiatan belajar merajut untuk ibu-ibu yang tinggal di sekitar peristirahatan tersebut. Saat itu saya ingin langkah saya ke Garut tidak hanya untuk saya bersenang-senang berenang tapi tetap memberi arti untuk orang lain. Walaupun dalam kegiatan renangnya itu sendiri aku berbagi keterampilan juga. Ada yang membuat saya bahagia dengan renang ini. Salah seorang sahabat saya yang sama-sama mengajar di satu sekolah, awalnya sama sekali tidak bisa renang tapi karena berkemauan kuat untuk bisa kemudian sering latihan dan sedikit latihan yang saya berikan, kini dia pandai berenang.

Saya bukan seorang yang kaya, yang mampu membayar seorang sopir untuk mengantar saya kesana kemari berkegiatan. Untung suamiku membolehkan saya belajar menyetir mobil dengan instrukturnya dia. Tidak lama kemudian jadilah saya supir andalan keluarga, walaupun saat belajar sering sekali membuat suami jengkel, maklum kalau gurunya suami, murid suka bandel dan tersinggungan, padahal maksud suami supaya selamat (makasih My Love). Ketika itu suami sedang sibuk-sibuknya di kantor, sehingga hanya sedikit waktu untuk keluarga, tapi karena saya sudah dia ajari nyetir jadi anak-anak tidak perlu nunggu Papanya ketika perlu pergi-pergi. Ada saya yang siap mengantar mereka. Alhamdulillah!!!!
Kini ketika ingin kembali menuntut ilmu di bangku kuliah yang ternyata harus di kampus yang jauh di luar kota--mengingat waktu kuliah yang tidak menyita waktu ngajar-- kemampuan saya menyetir sangat saya syukuri, saya tidak perlu merepotkan suami antar jemput ke luar kota. Saya biasa membawa kendaraan sendiri, yang penting suami mengizinkan.

Untuk sementara cerita saya cukupkan sampai disini saja dulu, saya mau menyiapkan bahan-bahan untuk masak persiapan buka shaum hari ini. Mohon cerita ini jangan dipandang dari sisi negatif, saya hanya ingin mengajak teman-teman untuk selalu belajar dan belajar, dan yakinlah bahwa teman-teman juga mempunyai kelebihan yang dapat digali dan dimanfaatkan untuk sesama. Saya yakin kelebihan yang dimiliki teman-teman lebih banyak dari sekedar yang saya miliki.
Terima kasih untuk dapat membaca cerita kecil ini.

Cipamokolan, 3 Juli 2014/5 Ramadhan 1435 H