Berlari

Berlari
Berlarilah seperti kuda, semangaaat!

Selasa, 08 April 2014

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Pada saat ini peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia begitu besar. Teknologi informasi mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, sosial dan budaya, pendidikan, ekonomi dan bisnis. Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi informasi yang dimaksud. 
Untuk lebih mengetahui mengenai peranan teknologi informasi dalam kegiatan Bimbinga dan Konseling penulis mencoba menyusun artikel ini. Sebelumnya kita perlu tahu terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud Teknologi Informasi dan apa yang dimaksud Bimbingan dan Konseling.
1.     Teknlogi Informasi
Ada beberapa pendapat ahli tentang definisi teknologi informasi.  Haag & Keen (1996),  mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, Teknologi Informasi dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang diproses menggunakan komputer beserta software pendukungnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Martin (1999) yang mendefinisikan Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasia.
Pendapat berikutnya dari Williams dan Sawyer (2003) yang mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan teknologi computer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang diperlukan oleh manusia (brainware).
2.     Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah dua istilah yang mempunyai arti yang berbeda. Di bawah ini akan dikemukakan mengenai pengetian Bimbingan dan pengertian Konseling.
a.      Pengertian Bimbingan
Jika ditelaah berbagai sumber akan dijumpai pengertian-pengertian yang berbeda mengenai bimbingan, tergantung dari jenis sumbernya dan yang merumuskan pengertian tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tekanan atau sudut pandang.
Moh. Surya (1988:12) mengemukakan bahwa Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kapada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Pakar bimbingan yang lain mengungkapkan bahwa: Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 1999:99).
b.     Pengertian Konseling
Konseling merupakan terjemahan dari counseling, yaitu bagian dari bimbingan, baik sebagai pelayanan maupun sebagai teknik. Menurut Ruth Strang dalam  Dewa Ketut Sukardi (2008) mengemukakan bahwa Konseling merupakan inti dan alat yang paling penting dalam bimbingan.
Selanjutnya, Rochman Natawidjaja (1987:32) mendefinisikan konseling sebagai satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Moh. Surya (1988:38) yang mengungkapkan bahwa konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada konseli (klien) supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Lebh lanjut, Prayitno (1983:38) mengemukakan konseling adalah pertemuan empat mata antara konseli dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik, dan manusiawi yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku
Demikian definisi-definisi bimbingan dan konseling dari beberapa ahli. Selanjutnya akan dipaparkan mengenai perana teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling.
3.     Peranan Teknologi Informasi dalam kegiatan Bimbingan dan Koseling
Teknologi informasi saat ini sangat penting dipelajari dan dikuasi oleh masyarakat, begitupun guru dan siswa, karena dengan menggunakan teknologi informasi kita dapat mengakses informasi global dengan saat cepat sehingga mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Begitupun dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling, layanan tidak harus dilakukan hanya dengan proses tatap muka, saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat lebih menarik, interaktif dan tidak terhambat oleh ruang dan waktu. Akan tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari azas-azas dan kode etik bimbingan dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi informasi dalam proses bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to use (mudah digunakan), Easy to manage (mudah diatur), simple (tidak rumit) dan Dynamic (Dinamis).
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini sangat pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun dalam bimbingan dan konseling. Dalam perkembangannya profesi bimbingan dan penyuluhan melakukan inovasi-inovasi dalam layanannya dengan tujuan mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses bimbingan dan konseling maka profesi ini merancang suatu program yang mengikuti mengikuti perkembangan zaman. Pengembangan terhadap layanan tersebut berupa beberapa media bimbingan dan konseling, contohnya : Konseling menggunakan bantuan computer, telepon, radio/televise dan internet.
Kelebihan atau keuntungan layanan bimbingan dan konseling melalui teknologi informasi diantaranya adalah layanan melalui teknologi informasi mudah diakses; tidak membutuhkan biaya transportasi; konseli lebih terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka; layanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu; konselor dapat menyesuaikan kesiapan konseli dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan konselinya.
Selain kelebihan ada pula kelemahan dalam layanan bimbingan dan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya adalah :
-         Konselor tidak dapat memastikan bahwa konselinya benar-benar serius atau tidak.
-         Diperlukan perangkat khusus agar layanan bimbingan dan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak semua orang dapat memanfaatkannya.
-         Informasi yang diterima dan diberitakan terbatas, komukasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak bias segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
-         Kegiatan konseling melalui teknlogi informasi dapat menimbulkan jarak, baik secara fisik maupun psikhis anatar konselor dan konseli.
-          Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari konseli, sehingga pemecahan masalah dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
-          Permasalahan yang dihadapi oleh konseli beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan tersebut di atas perlu kiranya guru bimbingan dan konseling memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi secara tepat dan bijaksana dengan tetap memperhatikan azas-azas dank ode etik layanan bimbingan dan konseling

Daftar Pustaka
Moh. Surya, 1988, Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Teori dan Praktek), Yogyakarta : Kota Kembang.
Prayitno, 1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta
Rochman Natawidjaja, 1987, Pendekatan-pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok I, Bandung : Diponegoro.
Sukardi, Dewa Ketut, 2008, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta.
http://www.id.shvoong.com. Dikutip pada tanggal 08 April 2014 pukul 19.35 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar